Rabu, 15 Mei 2013

Hasil Otopsi Jenazah

Tiga jenazah dibawa ke ruang otopsi, ketiganya dalam keadaan tersenyum lebar-lebar lalu dokter forensik melaporkan pemeriksaannya kepada Polisi.

Dokter : "Jenazah yang pertama orang Perancis, mati karena serangan jantung ketika ia berkencan dengan pasangannya, maka ia tersenyum puas.

Yang kedua orang Inggris, ia menang lotere lalu minum-minum hingga keracunan alcohol, makanya ia tersenyum senang."

Polisi : "Jenazah yang ketiga bagaimana ? orang mana dia ?

Dokter : "Orang Indonesia, meninggal karena disambar petir."

Polisi : "????.... Tapi kenapa ia tersenyum ?"

Dokter : "Dia kira sedang di foto untuk di upload ke FB."

Wakkakaakakakkakakk    
  

Jumat, 10 Mei 2013

Penjahat Bersenjata Hingga Bajak Laut


Keberhasilan jajaran Kepolisian Polda Sumatera Utara dalam membekuk komplotan penjahat bersenjata yang melakukan penyanderaan di Perairan Selat Malaka Oktober 2006 silam tidak lepas dari peran Iwan Muri yang memimpin langsung operasi pembebasan awak kapal Sanlay-X.

Operasi pembebasan tiga orang sandera tersebut dilakukan tim gabungan yang terdiri dari jajaran satuan 1 Reskrim Polda Sumut, Direktorat Polisi Perairan dan Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Lewat Kepemimpinan Iwan, tiga orang sandera, kepala kamar Djoko Santoso, Nahkoda Jakob dan mualim Budi Susilo berhasil dibebaskan. "Alhamdulillah kasus ini bisa diselesaikan dengan baik. Atas doa keluarga kita semua selamat,"kata Iwan Muri.


Iwan adalah kelahiran Surabaya 12 Februari 1977. Lulus Akpol tahun 1998. Darah militer menetes dari sang ayang yang Angkatan Laut. Menikah dengan Polwan Pol Air Ida Maryani dan dikaruniai satu putera.

Tujuh tahun menjadi Polisi perairan, semua laut di Nusantara sudah dijelajahinya, khususnya Selat Malaka. Maka berhadapan dengan berbagai bentuk kejahatan di laut seperti bajak laut misalnya sudah tak asing lagi baginya. Bicara soal keberadaan bajak laut, Iwan melihat di Pulau Sumatera ini mereka memiliki jaringan yang cukup kuat selain itu mereka cukup pintar meloloskan diri dari intaian walah para anggota sudah pura-pura jadi nelayan.

Perbedaan mendasar bertugas di laut dan di darat adalah di laut kendalanya merupakan alam yaitu ganasnya ombak dan cuaca. Sekarang Iwan sudah merasakan tugas di darat namun bukan berarti tidak ingin kembali ke laut. Dimana saja siap ditugaskan.


SUMBER :
Jagratara, The Police Magazine
Edisi XXV Desember 2006