Sapu berguna untuk menyapu, membersihkan dan membuang kotoran maupun sampah. Segala bekerjaan kotor menggunakan sapu untuk membersihkan. Di lantai, di dinding maupun di langit-langit.
Seandainya sapu tersebut adalah manusia akankah dia menjerit, akankah dia berteriak. Bisa ya, bisa juga tidak kalau dia menyadari bahwa itulah tugas dan tanggung jawabnya. Untungnya sapu bukanlah manusia, jadi sapu tidak bisa berbicara.
Kalo kita renungkan lagi dalam setiap negara ada organisasi yang berperan sebagai sapu di masyarakat. Sapu tersebut lebih dikenal dengan nama Polisi. Polisilah yang bertugas mengurai gelapnya kasus kejahatan. Polisi dituntut mampu menyibak belantara kejahatan di masyarakat.
Polisi merupakan “pekerjaan kasar”, mereka harus banyak berada di lapangan, di rimba belantara dunia hitam. Tidak mengherankan jika ada pendapat yang menjuluki Polisi sebagai penegak hukum jalanan Bitter pakar hukum dari AS menilai pekerjaan Polisi sebagai the dirty job or a tainted occupation (pekerjaan kotor atau jabatan penuh cela).
Inilah Polisi, sapu di masyarakat, melaksanakan pekerjaan kotor untuk ketentraman masyarakat. Namun, meskipun melaksanakan pekerjaan yang mulia, tapi terkadang tidak pernah lepas dari hinaan dan celaan dari masyarakat itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar